Polisi mengamankan sebuah paket mencurigakan yang diduga sebuah bom buku di Jalan Satria, Grogol, Tanjung Duren, Jakarta Barat, dengan membawanya ke kantor Kepolisian Sektor Metro Tanjung Duren.
Menurut Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tanjung Duren, AKP Budi Setyadi, petugas intelijen Kodim Jakarta Barat menemukan benda yang diduga bom buku itu di dalam sebuah kardus air minum di tempat kost milik warga bernama Diki dan Ramdani sekitar pukul 13.00 WIB.
Kedua orang itu, kata dia, belum diketahui keberadaannya. Mereka telah meninggalkan tempat kost sejak 2 November lalu.
"Benda itu berisi rangkaian kabel dan baterai dan berada di dalam buku berjudul 'Manusia Bebas'," kata Setyadi di Polsek Metro Tanjung Duren, Selasa.
Temuan itu bermula dari tetangga kost yang curiga dan melapor ke petugas Kodim yang kebetulan dekat dengan tempat kost itu. Setelah melakukan pemeriksaan, petugas menemukan benda yang diduga bom buku.
Sekitar pukul 14.00 WIB, benda yang diduga bom buku itu dibawa dari Kodim Jakarta Barat ke Polsek Metro Tanjung Duren.
Saat ini Tim Gegana Polda Metro Jaya masih menangani benda tersebut.
Sumber : ANTARA
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi meminta Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) mengurangi jumlah personel polisi berseragam yang mengamankan aksi unjuk rasa di Balai Kota.
"Gubernur meminta adanya pengurangan petugas kepolisian yang berseragam saat ada aksi unjuk rasa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto di Jakarta, hari ini.
Dia mengatakan, konsukuensinya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menerima setiap pengunjuk rasa yang menyampaikan aspirasi di depan Balai Kota.
Namun, Rikwanto menuturkan jumlah petugas kepolisian yang rutin menjaga Gedung Balai Kota tidak mengalami pengurangan. "Pengurangan personel hanya terjadi saat ada kelompok massa yang berunjuk rasa," ujarnya.
Dia menyebutkan Gubernur DKI yang juga mantan Wali Kota Solo itu akan menerima setiap pengunjuk rasa yang menyampaikan aspirasi di depan muka umum.
Selain itu, Jokowi juga berharap Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno lebih tegas menindak pelaku kejahatan, guna mengurangi jumlah tindakan kriminalitas.
Menurut Rikwanto, Jokowi menilai, kepolisian telah bertindak tepat terhadap pelaku kriminal. Tapi, aparat diharapkan lebih bertindak tegas sesuai aturan, agar memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Polda Metro Jaya juga diminta mengambil langkah aktif preventif dan preemtif dengan menggelar razia terhadap titik rawan kejahatan dan lokasi yang dianggap terdapat aksi premanisme.
Sumber:Antara